Senin, 02 Mei 2011

Gomennasai ; A;

Gomen ne, minna-san!
Saya udah ga pernah update fic lagi T_T
Tapi tenang aja ini saya lagi mau bikin fic lagi kok XD
In Progress : HRExChibitalia
Baru rencana : SpaMano, IndoNether

Kalau yang SpaMano, mau bikin yang hot ah >w< hohoho
IndoNether mau bikin angst, tapi ada slight yaoi aja ya :3

Semoga gak delay, orz

Sabtu, 25 September 2010

I want to be just like you, brother! Part 1.

HYK Project
England x Chibi US
Mature Shota Yaoi

Axis Powers : Hetalia @ Hidekaz Himaruya


```Sore hari yang melelahkan ketika Arthur pulang dari peperangan, terdengar bunyi ketukan pintu.”Kakak!” seru Alfred seraya berlari ke arah pintu untuk menyambut kedatangan kakaknya.”Selamat datang kak, aku telah menyiapkan makan malam untuk kita berdua” ucap Alfred senang. Namun Arthur hanya berlalu dengan ekspresi kecewa tanpa menghiraukannya.
```Saat makan malam, Alfred memperhatikan gerak-gerik kakaknya lalu bertanya, “Kak, ada apa? Sepertinya ada masalah” tanya Alfred polos.Mendengar itu Arthur pun langsung menghentakkan garpunya ke meja.”Masalah katamu? Kalau itu bukan masalah, lalu apa yang kau perbuat selama ini hah?!” ucap Arthur kesal sambil menarik kerah baju Alfred.”Kakak ada apa ini?!”.”Katakan! Apa rencanamu selanjutnya? Jawab aku!”.”Aku tidak tahu yang kakak bicarakan –ugh!”.Tiba-tiba Arthur melempar Alfred ke tembok.”Ahh! Sakit!” Alfred mengerang kesakitan dan matanya mulai berair.”Berdiri kau sialan! Jangan berpura-pura tidak tahu! Apa yang kau katakan kepada mereka sehingga mereka bertindak brutal kepada pasukanku?!”.”K-kau yang brutal.Mereka bertindak seperti itu karena kebijakanmu yang memberatkan kami dan pasukanmu yang semena-mena” balas Alfred dengan nada takut.”Kurang ajar! Berani-beraninya kau bicara seperti itu!” bentak Arthur seraya menampar Alfred.”Agh! Kakak, hentikan!” pintanya pada Arthur yang tak kunjung surut.Lalu Alfred pun jatuh ke lantai akibat tamparan demi tamparan itu.Pipinya merah dan airmatanya keluar, sejenak Arthur menghentikan aksinya dan mengambil nafas sebentar.Alfred yang ketakutan memojokkan dirinya ke tembok sambil meringkuk dan menatap kakaknya dengan tatapan berharap.
```“Katakan, Alfred, atas dasar apa kau melakukan semua ini?”.Alfred hanya terdiam sambil bergumam kecil agar Arthur menghentikan tindakannya.”Jawab aku!” bentak Arthur. “Emh…kemerdekaan” ucapnya pada Arthur.”Huh? Kemerdekaan?” tanya Arthur dengan nada mengejek.”Hahaha..kemerdekaan? Hahaha…” Arthur tertawa seraya melangkah ke meja makan, lalu…
```PRANG! Arthur melemparkan sebuah piring ke tembok dan hamper mengenai Alfred, yang refleks menutup kedua telinga dan matanya.”Kakak hentikan!!” lalu Arthur berjalan kearah Alfred.”Lihat aku Alfred, tatap mataku.Kenapa kau melakukan itu padaku? Padahal aku sangat menyayangimu, aku yang telah menjagamu, aku juga melindungimu dari Francis dan Antonio yang akan memperlakukanmu sebagai budak.Mengapa kau melakukan ini Alfred, mengapa?!”.”Engh..a-aku ingin memerintah seperti kakak, hiks..punya pemerintahan sendiri, b-bukan diperintah..” dengan terisak Alfred menjawab, dan Arthur menjadi terharu, tapi ia juga tak rela melepasnya.”Aku salut padamu Alfred, tapi aku akan menjadikanmu milikku…selamanya”.Selepas itu Arthur langsung menarik kaki Alfred dan menyeretnya ke kamar.”Aaah..kakak jangan!! Lepaskan aku! Kakak hentikann..kumohon..kakak!!!”
```Arthur mengunci pintunya dan membiarkan Alfred tergeletak di lantai.Lalu Arthur mengelus-elus rambut dan merasakan wajah adiknya dengan beberapa ciuman kecil.Ketika sampai di mulut Alfred, si kecil bertanya, “Apa yang sedang kakak lakukan kepadaku?”.”Bukan apa-apa, bukalah mulutmu” dengan polosnya Alfred pun mengikuti saja perintah itu, sehingga memberikan akses bagi lidah sang kakak bermain dalam mulutnya. (-yang manis 8D)
```Alfred semakin tak mengerti dengan sikap kakaknya. Ia tak tahu kalau dirinya akan menjadi pemuas birahi sang kakak karena kepolosannya. “Emh..nngh..” Arthur terheran-heran mendengar desahan adkinya tadi. Tak terlintas dipikirannya kalau adiknya dapat mengeluarkan desahan indah seperti itu. Baginya, mulut Alfred terasa manis, hangat dan dilumuri oleh saliva yang memenuhi rongga mulut sang adik. Akhirnya Arthur melepas ciuman karena kebutuhan oksigen. Ia melihat adiknya yang menatap polos padanya dengan saliva tipis masih menghubungkan mulut mereka. “Hh..kakak tadi itu apa?” tanyanya polos. “Itu bukan apa-apa” jawab Arthur sambil menjilati telinga Alfred.”Ehehe~ kakak, geli~” itu respon sementara. Lalu ketika Arthur menggigiti telinga kecil itu, “Eh? Apa yang kakak lakukan? Lepas..jangan makan telingaku!..” mendengar kata-kata itu Arthur tertawa kecil karena keluguan adiknya.”Aku tidak ingin memakan telingamu, aku hanya ingin bermain-main denganmu”.”Ang~ tapi kenapa harus seperti ini?”.”Nanti kau juga mengetahuinya”.”Aah…k-kakak..”…
```Setelah itu Arthur mulai mengarahkan tangannya ke baju Alfred, membuka kancingnya satu persatu. Alfred hanya diam sambil menatap saja. Saat Arthur menyentuh dada Alfred, ia dapat merasakan dadanya berdegup kencang, lalu tersenyum.” Ada apa Alfred? Jantungmu berdegup kencang sekali, kau takut ya?” tanyanya dengan senyum sinis.”Aku heran padamu,kak. Kau ini kenapa?” tanya Alfred dengan ekspresi datar.”Sebelumnya aku minta maaf Alfred. Tadi aku sangat kasar padamu” ucap Arthur seraya menjilati dada Alfred.”Haah..Alfred kau lembut sekali”.”A-apa maksudmu?” kini Alfred merasa khawatir dan sensasi kenikmatan menjalar di seluruh tubuhnya.”Enh..kakak, hentikan…rasanya tidak nyaman..aahn…” suara Alfred makin kencang ketika Arthur menggigit dadanya, meninggalkan bekas disana.”Kakak..hentikan, sakit..” mohon Alfred menjambak rambut kakaknya.

TBC ~ =3