Ivan x Alfred
Rated M (rape,sex)
-
SUM:
Setelah perang dingin mereda antara Amerika dan Rusia, kini hubungan keduanya semakin membaik.Namun ternyata Rusia menginginkan lebih dari sekedar perdamaian kedua negara tsb.
Pagi itu Alfred berkunjung ke rumah Ivan untuk membahas tentang bantuan untuk korban gempa di Haiti. Mereka berbincang-bincang di ruang tamu. Lalu kemudian Ivan bilang ia ingin ke kamarnya sebentar. Setelah menunggu cukup lama, dan Ivan tidak kembali, maka Alfred menuju ke kamar Ivan.
"Rusia.." panggil Alfred yang masih mencari-carinya.Sesampainy
"Rusia? mmf...engh!" dengan cepat Ivan langsung mendekapnya dan mencium bibir Alfred dengan kasar.Alfred tersentak kaget dan tampak terkejut dengan perlakuan Ivan padanya.Ia berusaha mendorong Ivan, tetapi Ivan malah memeluknya dengan kuat.Lidah mereka saling beradu dan lidah Ivan menelusuri mulut Alfred. Seketika it Ivan mulai menjilati bibir atas Alfred dan dengan kuatnya Alfred mendorong Ivan menjauh darinya.”Apa yang kau lakukan!? Hh..hh...” bentak Alfred pada Ivan sambil mengelap mulutnya dengan tangan dan nafasnya tersengal karena ciuman tadi.
“Huh..Alfred, aku ada pertanyaan untukmu, gempa Haiti itu bukan murni bencana alam kan?” katanya sambil mengeluarkan tali dari belakang tubuhnya, “A..apa!?” lalu Ivan mendorong Alfred ke ranjangnya dan langsung mengikatkan tali ketangannya. “A..apa-apaan ini!? Hey lepaskan! Apa kau mencoba membunuhku!?” “Tidak Alfred, lebih buruk daripada itu, aku akan membuatmu mengaku” jawab Ivan dengan nada kekanak-kanakan. “Jadi Alfred, gempa Haiti itu ulah Angkatan Lautmu kan?” bisik Ivan sambil mendekatkan mulutnya ke telinga Alfred. “Apa yang kau bicarakan? AL-ku tidak pernah me-Ah!.." sejenak penjelasan Alfred terpotong karena merasakan sesuatu membasahi telinganya."Jangan bohong Alfred, kami tahu yang sebenarnya.AL-ku sudah meneliti penyebab gempa itu! Itu percobaan bom Amerika untuk menggulingkan kekuasaan Iran kan?" "Untuk apa aku melakukan hal gila seperti itu? Dan bahkan sekarang kau memanggilku dengan nama dan bukan nama negaraku. Untuk apa semua ini hah!?" "Aku akan membuatmu mengaku Alfred. Aku sengaja memanggil namamu agar pembicaraan kita tidak monoton." balas Ivan sambil mengarahkan jemarinya ke leher Alfred, lalu mulai menjilat, mengisap, dan menggigitnya."Rusia hentikan!! Jangan la..aah..ukh..sudah kubilang itu bukan ulah AL-ku, itu murni bencana alam, bukan karena mereka! Menjauh dariku dasar komunis!" bentak Alfred sambil sambil menendang perut Ivan."Alfred..Alfred..meng
"Eh Rusia? Ah jangan lakukan itu! Tidaak...ahn.." perlahan Ivan memasukkan jarinya ke dalam hotspot Alfred."Bagaimana Alfred? Kita buat kesepakatan, kau mengaku, aku akan menghentikannya, bagaimana?" tegur Ivan sambil memasukkan jarinya lebih dalam lagi."Aaahh..TIDAK! Ini urusan kenegaraan, hanya pembantu pemerintahku yang boleh mengetahuinya dan..ahn..kau tak berhak mengancamku!" bentak Alfred yang marah dalam tangisannya.
Setelah itu Ivan melepaskan jarinya dari hotspot Alfred. Jantung Alfred berdebar sangat kencang, Ia khawatir jika sesuatu yang tidak ia harapkan akan terjadi padanya."Kau tahu Alfred, selama bantuan untuk korban gempa Haiti masih terus berdatangan. Aku dan pasukan militerku akan singgah di negaramu untuk mengawasi dan mencari bukti tentang penyebab gempa tersebut. Jadi, jika kau menolak kesepakatan ini, setelah ini kau bebas, tapi jika tidak mengaku juga aku dan pasukan militerku akan mempermalukanmudi depan orang-orangmu, kau mengerti?"
Alfred semakin ketakutan akan sesuatu yang baru dibicarakan Ivan."K-kau gila! Lepaskan aku! Itu takkan mungkin terjadi, bullshit!". Melihat Alfred yang begitu menyebalkan, Ivan langsung melepas celananya dan melebarkan kembali kaki Alfred."Kau begitu menyebalkan anak muda, hmmph..." Tanpa peringatan Ivan langsung memasukkan barangnya ke hotspot pemuda dibawahnya itu."Aaanh..hwaah..h-henti
To Be Continued